Tuesday, 26 May 2015

Pesona Curug Lawe

with 0 Comment
Di daerah kota Ungaran ada sebuah air terjun yang sungguh indah. Namanya adalah air terjun Curug Lawe. Air terjun ini memiliki tinggi kurang lebih 60 meter dengan ketinggian dasar curug adalah 700 Mdpl dan bagian atas 760 Mdpl dan berada di daerah kaki gunung Ungaran. Lokasi air terjun ini kira-kira 18 km dari Tembalang (patung Diponegoro).

Air terjun ini masih jarang dikunjungi oleh orang-orang. Jadi keadaan disekitar kawasan air terjun masih lumayan asri. Sedikit informasi bahwa jika ingin mengunjungi air terjun selain Curug Lawe, pengunjung bisa mengunjungi Curug Benowo yang jalur menuju kesana berada di persimpangan jalan menuju Curug Lawe. Di Curug Benowo sendiri terdapat habitat monyet.

Tim melakukan perjalanan ke Curug Lawe dari tembalang kira-kira memakan waktu 45 menit. Perjalanan menuju air terjun disambut dengan jalan yang lumayan menanjak curam. Bagi para pengunjung yang ingin ke sana disarankan berhati-hati. Setelah melewati trek tanjakan curam yang lumayan panjang, tim pun disambut dengan hamparan kawasan kebun cengkeh di sepanjang perjalanan sampai dengan lokasi penitipan sepeda motor.

Foto kawasan kebun cengkeh di sepanjang perjalanan
Setelah menitipkan sepeda motor perjalanan pun dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 35 menit. Tim pun cukup mengikuti aliran sungai kecil yang telah dicor sampai dengan checkpoint. Setelah kira-kira 15 menit berjalan tim pun telah sampai di sebuah bendungan (checkpoint).
Foto sungai
Foto bendungan sidomble (checkpoint)
Setelah sampai di bendungan perjalanan selanjutnya adalah trek tanah berbatu. Trek ini lumayan menanjak dan licin. Pengunjung diharapkan berhati-hati. Selain itu kawasan ini juga terkenal dengan tanah longsornya.


Foto bekas tanah longsor
Foto salah satu pohon tumbang akibat tanah longsor
Akhirnya setelah berjalan 20 menit dari checkpoint tim pun mendengar gemericik air. Dan dibalik tebing yang menghalangi pandangan tim saat perjalanan adalah sebuah air terjun yang sangat inda. Inilah Curug Lawe.

Foto Curug Lawe yang masih dihalangi oleh tebing
Foto Curug Lawe
Foto Curug Lawe

Saturday, 23 May 2015

Pendakian ke Puncak Tertinggi Muria

with 0 Comment
Gunung Muria adalah gunung yang tergolong unik karena dekat dengan laut jawa dan berlokasi di antara tiga kabupaten yakni, Kudus, Pati dan Jepara. Gunung ini memiliki ketinggian 1602 Mdpl. Di kawasan ini terdapat tempat yang sangat legendaris peninggalan Wali Songo, yaitu pesanggrahan di kawasan puncak Gunung Muria yang dalam sejarah negeri ini merupakan basis pesanggrahan di mana Kanjeng Sunan Muria menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.


Perjalanan menuju gunung ini bervariasi tingkat kesulitannya, tergantung puncak yang akan didaki. Sementara untuk puncak tertinggi muria sendiri atau yang sering disebut dengan Puncak Saptorenggo atau Puncak Songolikur atau Puncak 29, trek yang dilalui cukup mudah. Perjalanan hanya memakan waktu 6 jam belum termasuk tidur/ istirahat. Tetapi karena ada anggota tim yang fisiknya tidak kuat perjalanan dilakukan selama 12 jam sudah termasuk tidur/ istirahat.

Perjalanan menuju Puncak 29 dapat ditempuh menggunakan sepeda motor melalui kota kudus menuju arah UMK. Kemudian setelah keluar dari kawasan UMK, perjalanan dilanjutkan dengan melalui jalan aspal dan jalan berbatu yang menanjak curam. Kemudian setelah 15 menit berkendara, sampailah di tempat parkir sepeda motor. Ataupun dapat melalui Jepara.

Peralatan yang dibawa oleh tim tidaklah banyak. Seperti halnya pendaki pada umumnya. Hanya saja kali ini tim tidak membawa tenda karena ditengah perjalanan sudah mengetahui kalau ada sebuah gubug besar yang dapat digunakan untuk menginap.

Tim mulai perjalanan pada pukul 18.00 setelah sholat Maghrib. Perjalanan cukup mudah dengan trek panjang yang tidak terlalu menanjak. Kira-kira 30 menit berjalan dari start, tim sudah bia melihat dimana lokasi puncak yang akan didatangi. Pada trek ini, para pendaki disarankan untuk waspada karena daerah tersebut rawan longsor.

Foto pemandangan alam sepanjang perjalanan (diambil saat turun)
Berjalan selama berjam-jam bukan hal mudah untuk sebagian besar tim kecuali 1 orang. Salah seorang dari tim kami tidak kuat fisiknya. Jadi setiap 5 menit perjalanan dia selalu meminta istirahat. Memang merepotkan, tetapi disinilah peran sebuah tim akan muncul.

Foto pemandangan alam sepanjang perjalanan (diambil saat turun)
Dengan perjalanan yang sedikit terhambat, kira-kira pukul 22.00 tim sampai di sebuah gubug besar. Disana tim memutuskan untuk beristirahat sejenak. Disana pendaki bisa membuat air panas, makan-makan bekal, atau hanya sekadar melemaskan otot-otot yang kaku.

Tepat pukul 02.00 tim melanjutkan perjalanan. Trek yang kami lewati kali ini sedikit menanjak. Seperti biasa perjalanan kami pun juga sedikit terhambat. Sampai pukul 04.00 tim pun belum sampai di puncak. Sehingga demi keselamatan, tim pun mengurungkan niat untuk melihat sunrise. Sehingga pada pukul 04.40 tim sudah sampai di pos terakhir.

Ketika istirahat sejenak, tim pun pecah menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama ingin melihat sunrise lebih dulu, dan yang lain menunggu anggota tim yang fisiknya mulai down. Tetapi tetap saja kelompok pertama tidak berhasil mendapatkan sunrise di puncak 29. Ketika semua sudah siap, kelompok terakhir pun mulai menyusul.

Foto perbukitan berawan yang diambil pada sekitar pukul 05.10
Foto sunrise yang berhasil diambil di 15 menit sebelum puncak
Puncak 29 ditandai dengan sebuah gapura merah seperti berada di kawasan pura dan sebuah tempat untuk meletakkan sesaji. Masyarakat yang tinggal dekat dengan kawasan tersebut masih memiliki kepercayaan-kepercayaan. Itulah Indonesia.

Foto gapura bersama salah satu anggota tim
Foto puncak 29
Foto tempat meletakkan sesaji

Timeline perjalanan:
18.00 start - 22.00 gubug besar - 02.00 start dari gubung - 04.40 pos terakhir - 06.00 sampai puncak 29

Ingat safety. Berangkat dengan keadaan sehat pulang dengan keadaan selamat. Meskipun salah seorang anggota tim mengalami kesulitan, janganlah meninggalkannya. Apalagi menyalahkan tentang kelemahan fisiknya.

Pendakian ke Puncak Tertinggi Ungaran

with 0 Comment
Gunung Ungaran terletak di Ungaran Barat, Kota Ungaran, Kabupaten Semarang. Gunung ini memiliki ketinggian 2050 mdpl. Meskipun gunung ini tidak aktif, tetapi diperkirakan gunung ini pernah mengeluarkan letusan letusan yang amat dahsyat sehingga menghancurkan dua pertiga bagian puncak dari semula. Diperkirakan, gunung ini sedang mengalami masa tidur panjang dan sewaktu-waktu dapat aktif kembali.

Bagi yang ingin mendaki gunung ini, pendaki dapat memilih beberapa rute pendakian, salah satunya adalah jalur mawar. Pada jalur ini pendaki akan disuguhkan dengan populasi ekosistem pohon pinus sepanjang kira-kira 3 km. Bagi pendaki yang baru pertama kali, pada pertigaan ataupun persimpangan yang nantinya akan ada petunjuk jalan.

Mengingat gunung ini memiliki ketinggian yang lumayan sedang, tentunya banyak perlengkapan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan pendakian. Untuk tim kami yang berjumlah 4 orang, kami membawa 3 day pack, sepatu atau sandal gunung, obat-obatan, jaket, jas hujan, dan 1 carrier 80 L yang berisi tenda untuk 4 orang beserta frame, 7 botol air minum ukuran 1500 ml, bahan masakan, alat masak, spirtus atau kompor gas, dan sleeping bag.

Setelah kira-kira berjalan 1,5 jam dari start dengan kecepatan rata-rata, pendaki akan bertemu dengan lembah atau sungai kecil yang dapat digunakan untuk mengisi air. Hati-hati dengan pacet ataupun lintah. Kemudian dilanjutkan perjalanan menuju cekpoint yaitu sebuah gubug besar yang disampingnya ada bak sumber mata air dan bekas kolam ikan/renang. Pendaki dapat beristirahat disana.

Dari cekpoint nantinya pendaki akan bertemu dengan sebuah padang yang luas dan terdapat kebun-kebun teh disana. Pendaki dapat mendirikan tenda disana (optional) tetapi dengan konsekuensi untuk menuju ke puncak akan dibutuhkan waktu yang sangat lama dan jika start dari kebun teh pada malam hari akan lebih berbahaya. Karena selain trek yang lumayan menanjak, ada banyak pohon-pohon tumbang yang menghalangi jalan. Selain itu juga trek biasanya licin. Apalagi jika ada anggota tim yang membawa carrier ukuran besar.

Setelah dari kebun teh pendaki akan berjumpa dengan hamparan tanaman bunga yang baunya cukup menyengat. Orang-orang Pati utara biasa menyebut tanaman ini dengan sebutan Rembete.

Foto tanaman rembete
Foto tanaman rembete
Dengan menjumpai hamparan tanaman-tanaman itu berarti jalur pendakian akan mulai menanjak curam. Pada ulasan sebelumnya disarankan pendaki untuk berhati-hati karena selain trek menanjak, juga terdapat pohon-pohon tumbang yang menghalagi jalan. Selain itu perjalan juga sangat lama. Dengan kecepatan rata-rata pendaki umum dapat menghabiskan waktu 1,5 atau 2 jam.

Setelah melakukan perjalanan cukup lama, pendaki akan sampai di tempat camp yang terakhir. Biasanya tempat ini sangat ramai dan penuh dengan tenda-tenda. Oleh karena itu pendaki harus pintar-pintar memilih. Penyebabnya:

1. Tanah yang datar sangat sedikit karena banyaknya orang yang nge-camp

2. Pendaki tidak diperbolehkan untuk nge-camp di puncak gunung

3. Kemungkinan adanya badai

Foto keadaan pos terakhir. Bisa dilihat cuaca berkabut
Setelah sampai di pos terakhir, tim kemudian memutuskan untuk nge-camp. Di malam hari suhu di tempat ini bisa mencapai 15oC atau bahkan juga bisa lebih dingin. Terjadinya badai tentu menjadi hal yang harus tim waspadai, oleh karena itu terutama untuk mendirikan tenda, semua pasak haris dipasang dengan baik jika tidak ingin tendanya terbang terbawa angin.

Foto keadaan tempat nge-camp di pagi hari
Tim mulai melanjutkan perjalan pada pukul 08.00 dengan lama waktu menuju puncak kira-kira 45 menit. Ketika mendaki, tenda dan perlengkapan lain dapat ditinggal di pos terakhir. Tetapi barang-barang penting, air minum harus wajib dibawa. Setelah 45 menit perjalanan sampailah tim di puncak gunung Ungaran. 


Timeline perjalanan:
13.00 start - 14.30 lembah/sungai kecil - 15.30 pos kolam/ bak sumber mata air - 16.00 kebun teh/ rembete - 17.30 pos terakhir - 08.00 start ke puncak - 08.45 puncak (JALUR MAWAR)

Bonus:

Foto sunrise di pos terakhir
Foto langit pagi hari di pos terakhir
Foto gunung Merbabu dan gunung Merapi di puncak gunung Ungaran
 Foto gunung Sindoro dan sumbing di puncak gunung Ungaran
Foto nakalnya pendaki yang hanya ingin mencari eksistensi diri. Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah melakukan dan pihak-pihak yang menyebabkan hal ini terjadi
Ingat safety. Berangkat dengan keadaan sehat pulang dengan keadaan selamat.

Eksplorasi Gunungsari

with 0 Comment
Gunungsari adalah sebuah desa di kecamatan Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah. Desa ini terletak di ketinggian kira-kira 300 Mdpl. Untuk menuju desa dapat ditempuh melalui tiga jalur, yakni dari alun-alun Pati, Wedarijaksa, dan Trangkil. Perjalanan dari Pati memerlukan waktu 1 jam hingga 1,25 jam. Perjalanan dari Trangkil bisa ditempuh dengan waktu 45 menit melalui Pasucen. Sementara dari Wedarijaksa dapat ditempuh melalui perbatasan Wedarijaksa-Tlogowungu di pertigaan SMK Tunas Harapan Pati.

Di desa ini banyak sekali kenampakan alam yang dapat dieksplorasi. Salah satunya adalah kawasan hutan pinus. 

Foto kawasan hutan pinus dari jauh
Foto bagian dalam kawasan hutan pinus
Pohon pinus yang berada di daerah ini dimanfaatkan getahnya. Bisa digunakan sebagai bahan pembuatan cat, resin, sabun mandi, bahkan dengan pengolahan lebih lanjut dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan pembuatan minyak wangi, dan desinfektan.

Foto hasil penyadapan getah pinus
Foto proses penyadapan getah pinus
Tidak hanya soal pohon pinus, di daerah Gunungsari ini terdapat bermacam-macam flora dan fauna. Bahkan juga terdapat elang jawa. Burung berkepala coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari) sering kali terbang diatas kepala. Betapa bersyukurnya tim karena masih bisa diberi kesempatan untuk melihat burung yang terancam punah ini. Oleh karena itu kita jangan hanya menjadi penikmat alam, tetapi juga merawat dan melestarikannya. Tetapi sayang, burung ini luput dari jepretan kamera.
 
Fauna:
Foto laba-laba yang sering dijumpai di sepanjang perjalanan
Foto laba-laba yang sering dijumpai di sepanjang perjalanan
Foto ulat
Foto kupu-kupu
Foto bunglon
Foto belalang
Flora:
Foto buah pohon pinus
Foto tanaman lumut
Foto daun kopi
Sumber foto: Paresmapa