Saturday, 23 May 2015

Pendakian ke Puncak Tertinggi Muria

with 0 Comment
Gunung Muria adalah gunung yang tergolong unik karena dekat dengan laut jawa dan berlokasi di antara tiga kabupaten yakni, Kudus, Pati dan Jepara. Gunung ini memiliki ketinggian 1602 Mdpl. Di kawasan ini terdapat tempat yang sangat legendaris peninggalan Wali Songo, yaitu pesanggrahan di kawasan puncak Gunung Muria yang dalam sejarah negeri ini merupakan basis pesanggrahan di mana Kanjeng Sunan Muria menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.


Perjalanan menuju gunung ini bervariasi tingkat kesulitannya, tergantung puncak yang akan didaki. Sementara untuk puncak tertinggi muria sendiri atau yang sering disebut dengan Puncak Saptorenggo atau Puncak Songolikur atau Puncak 29, trek yang dilalui cukup mudah. Perjalanan hanya memakan waktu 6 jam belum termasuk tidur/ istirahat. Tetapi karena ada anggota tim yang fisiknya tidak kuat perjalanan dilakukan selama 12 jam sudah termasuk tidur/ istirahat.

Perjalanan menuju Puncak 29 dapat ditempuh menggunakan sepeda motor melalui kota kudus menuju arah UMK. Kemudian setelah keluar dari kawasan UMK, perjalanan dilanjutkan dengan melalui jalan aspal dan jalan berbatu yang menanjak curam. Kemudian setelah 15 menit berkendara, sampailah di tempat parkir sepeda motor. Ataupun dapat melalui Jepara.

Peralatan yang dibawa oleh tim tidaklah banyak. Seperti halnya pendaki pada umumnya. Hanya saja kali ini tim tidak membawa tenda karena ditengah perjalanan sudah mengetahui kalau ada sebuah gubug besar yang dapat digunakan untuk menginap.

Tim mulai perjalanan pada pukul 18.00 setelah sholat Maghrib. Perjalanan cukup mudah dengan trek panjang yang tidak terlalu menanjak. Kira-kira 30 menit berjalan dari start, tim sudah bia melihat dimana lokasi puncak yang akan didatangi. Pada trek ini, para pendaki disarankan untuk waspada karena daerah tersebut rawan longsor.

Foto pemandangan alam sepanjang perjalanan (diambil saat turun)
Berjalan selama berjam-jam bukan hal mudah untuk sebagian besar tim kecuali 1 orang. Salah seorang dari tim kami tidak kuat fisiknya. Jadi setiap 5 menit perjalanan dia selalu meminta istirahat. Memang merepotkan, tetapi disinilah peran sebuah tim akan muncul.

Foto pemandangan alam sepanjang perjalanan (diambil saat turun)
Dengan perjalanan yang sedikit terhambat, kira-kira pukul 22.00 tim sampai di sebuah gubug besar. Disana tim memutuskan untuk beristirahat sejenak. Disana pendaki bisa membuat air panas, makan-makan bekal, atau hanya sekadar melemaskan otot-otot yang kaku.

Tepat pukul 02.00 tim melanjutkan perjalanan. Trek yang kami lewati kali ini sedikit menanjak. Seperti biasa perjalanan kami pun juga sedikit terhambat. Sampai pukul 04.00 tim pun belum sampai di puncak. Sehingga demi keselamatan, tim pun mengurungkan niat untuk melihat sunrise. Sehingga pada pukul 04.40 tim sudah sampai di pos terakhir.

Ketika istirahat sejenak, tim pun pecah menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama ingin melihat sunrise lebih dulu, dan yang lain menunggu anggota tim yang fisiknya mulai down. Tetapi tetap saja kelompok pertama tidak berhasil mendapatkan sunrise di puncak 29. Ketika semua sudah siap, kelompok terakhir pun mulai menyusul.

Foto perbukitan berawan yang diambil pada sekitar pukul 05.10
Foto sunrise yang berhasil diambil di 15 menit sebelum puncak
Puncak 29 ditandai dengan sebuah gapura merah seperti berada di kawasan pura dan sebuah tempat untuk meletakkan sesaji. Masyarakat yang tinggal dekat dengan kawasan tersebut masih memiliki kepercayaan-kepercayaan. Itulah Indonesia.

Foto gapura bersama salah satu anggota tim
Foto puncak 29
Foto tempat meletakkan sesaji

Timeline perjalanan:
18.00 start - 22.00 gubug besar - 02.00 start dari gubung - 04.40 pos terakhir - 06.00 sampai puncak 29

Ingat safety. Berangkat dengan keadaan sehat pulang dengan keadaan selamat. Meskipun salah seorang anggota tim mengalami kesulitan, janganlah meninggalkannya. Apalagi menyalahkan tentang kelemahan fisiknya.

0 comments:

Post a Comment